Desember 9, 2024

Aksi Pelecehan Dilakukan Seorang Pelajar SMA 1 Kudus, Rekam Video Pelajar Perempuan Ganti Baju di Toilet Sekolah

Kudus, radarmurianews.com – Zaman sekarang ini hampir semua remaja memiliki Handphone/HP. Salah satu manfaatnya adalah sebagai sarana penunjang pembelajaran. Namun apa yang terjadi jika HP tersebut digunakan siswa sekolah untuk hal negative.

SMA 1 Kudus yang terletak di Jl. Pramuka No, 41 Nganguk Mlati Lor, Kecamantan Kota, Kabupaten Kudus Jawa Tengah, terdengar kabar adanya salah satu peserta didiknya melakukan aksi merekam siswi yang sedang ganti baju olahraga di toilet putri, pada Kamis (25/4/2024) pagi. Pelajar tersebut telah kedapatan merekam lebih dari 2 video, dan itu artinya dia telah melakukan aksi tersebut lebih dari satu (1)kali. Di dalam video tersebut terdapat siswi sedang ganti baju silih berganti.

Kronologis kejadiannya berawal dari  seorang pelajar perempuan bersama ke empat (4) temannya (korban) tersebut mau ganti baju olahraga dan memutuskan untuk menggunakan toilet di lantai dua. Namun, saat sedang mau buang air kecil, ia melihat sebuah kamera handphone di atas pintu toilet. Karena kaget ia berusaha merebut smartphone tersebut dengan menendang pintu toilet. Tetapi pelakunya sempat lari. Diduga pelakunya menggunakan tongsis lalu di kasih handphone miliknya untuk melakukan aksi tersebut. Mereka berusaha mencari tahu siapa pelaku yang mencoba merusak privasinya. Kejadian ini membuat siswi merasa terancam dan terkejut.

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan kepada pihak sekolah. Dan pihak sekolah dengan sigap menangani kasus ini.

Berdasarkan klarifikasi radarmurianews.com dengan menemui Sudiarto, Kepala Sekolah ( Kepsek) SMA 1 Kudus di kantornya, ia memberikan penjelasan bahwa dari peristiwa tersebut.

“Kami dari pihak sekolah sudah melakukan mediasi dari kedua belah pihak, dan peristiwa ini juga sudah diselesaikan dengan mediasi atau musyarawah,yang di hadiri dari orangtua korban,orangtua siswa yang rekam, kepala sekolah serta TPPK,” ungkap Sudiarto pada Kamis (2/5/2024).

Sudiarto menambahkan dari Mediasi tersebut, didapatkan beberapa win-win solution yang mendapat kesepakatan bersama yaitu, orangtua korban maupun orangtua siswa yang rekam sudah meminta maaf dari kedua belah pihak, serta menerima atas kejadian tersebut. Untuk pelaku/siswa yang rekam sudah mengakui kesalahannya dan juga sudah melakukan perjanjian secara tertulis dan bermaterai.

Namun disisi lain, dari salah satu saudara korban yang enggan disebutkan namanya, harapan saya, dari pihak sekolah sendiri harusnya memberikan sanksi yang setimpal, karena kejadian serupa lebih dari satu kali / bila perlu mengeluarkan siswa tersebut. (Mbar)

Views: 293