KUDUS, radarmurianews.com – Pelatihan Ecoprint Lanjutan dilaksanakan di Hotel @Hom, Selasa (10/8/2021). Peserta pelatihan terlihat begitu antusias memperhatikan secara detil penjelasan dari pengajar. Batik Ecoprint adalah merupakan salah satu UMKM di Kabupaten Kudus yang harus didorong untuk lebih berkembang.
Dengan menggunakan bahan-bahan alami, batik ecoprint berpotensi untuk dikembangkan lebih maksimal. Hal tersebut diungkapkan Bupati Kudus Hartopo saat meninjau Pelatihan.
Hartopo meminta para peserta untuk memperhatikan secara detil penjelasan dari pengajar. Setelah pelatihan, pihaknya meminta peserta terus mengembangkan sehingga dapat menjadi lahan usaha yang menguntungkan. Orang nomor satu di Kudus tersebut mendorong para peserta terus berkreasi sehingga batik ecoprint lebih dikenal.
“Kami yakin yang ikut pelatihan sudah paham dan berada di sini untuk menambah ilmu. Kalau bisa terus dikembangkan dan jangan berhenti sampai di sini. Terus berkreasi dan berinovasi,” pesannya.
Pihaknya mengajak para pelaku usaha tekstil untuk mandiri. Maksudnya yakni dapat menghasilkan sendiri dari hulu hingga hilir. Hartopo mengenang Kabupaten Kudus dahulu memiliki beberapa pabrik tekstil. Namun, semakin lama semakin hilang ditelan zaman. Oleh karena itu, pihaknya meminta agar UMKM tekstil terus dikembangkan sehingga tidak perlu membeli kain di wilayah lain.
“Kalau dulu masih banyak pabrik tekstil yang ada di Kudus. Saya ingin agar ke depan UMKM tekstil di Kudus dapat lebih mandiri. Dari hulu sampai hilir diproduksi di Kudus,” paparnya.
Selanjutnya, Hartopo meminta agar Disnaker Perinkop dan UKM Kudus memfasilitasi pengembangan ecoprint. Baik melalui fasilitas materi, alat, maupun tempat pameran. Pihaknya pun mendukung adanya pengembangan komunitas ecoprint di Kudus. “Kalau bisa difasilitasi alat sehingga dapat mengembangkan usaha di rumah. Begitu pula tempat untuk memaperkan produk para pengrajin,” paparnya.
Views: 30
More Stories
Mandor dan Buruh Rokok di Kudus Deklarasi Dukung Hartopo-Mawahib
Bea Cukai Kudus Musnahkan 6 Juta Lebih Batang Rokok Ilegal dan 96 Liter MMEA Senilai Rp 7, 72 Miliar
Pelajar SMP Diperiksa Kandungan Karbon Monoksida, Cegah Merokok