Oktober 9, 2024

Ribuan Orang Terluka dalam Ledakan di Beirut, Mengingatkan Peristiwa Bom Hiroshima dan Nagasaki

RADARMURIANEWS.COM- Korban tewas akibat ledakan di Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020) dilaporkan melonjak lebih dari 25 orang.

Dikutip dari The Guardian (5/8/2020), lebih dari 25 orang tewas dan ribuan orang terluka setelah terjadinya ledakan besar di pesisir Beirut. Kepastian korban tewas tewas tersebut diumumkan Menteri Kesehatan Lebanon Hamad Hasan dalam pidato yang disiarkan televisi setempat.

Beberapa jam setelah ledakan, yang terjadi pada 18.05 waktu setempat, penyebabnya masih belum dipastikan. 

Israel membantah bertanggung jawab dan mengatakan telah menawarkan bantuan kemanusiaan dan medis. Laporan awal menyatakan bahwa ada gudang kembang api di dekat lokasi kejadian.

Kepala Keamanan Lebanon Abbas Ibrahim menyebutkan ada bahan kimia mudah terbakar yang disimpan di sebuah gudang. Bahan kimia itu disita dari sebuah kapal beberapa waktu lalu dan disimpan di pelabuhan.

Saluran televisi lokal LBC mengatakan bahan itu adalah natrium nitrat. Menteri Dalam Negeri Mohammed Fahmi, mengatakan amonium nitrat telah berada di antara bahan-bahan yang disimpan dan menyerukan penyelidikan bagaimana bahan itu dinyalakan.

“Tidak ada kembang api melainkan bahan yang sangat eksplosif, dan aku tidak bisa meramalkan penyelidikan … sepertinya ledakan itu terjadi di gudang bahan yang sangat eksplosif yang disita bertahun-tahun yang lalu,” kata dia.

Rumah sakit kewalahan Banyaknya korban luka-luka membuat rumah sakit di Beirut timur kewalahan. Petugas kesehatan bahkan harus merawat orang-orang yang terluka di tempat parkir.

Gelombang ledakan itu juga terasa sampai dengan Beirut selatan, dan terdengar 80 km jauhnya di Lebanon utara. Ada laporan bahwa suara ledakan terdengar 250 km di sebelah barat di Siprus.

Marwan Abboud, gubernur Beirut, yang tiba di lokasi ledakan, mengatakan ledakan tersebut bisa menjadi bencana nasional. 

“Ini mengingatkan saya pada apa yang terjadi di Jepang, ke Hiroshima dan Nagasaki,” katanya.

“Saya belum pernah melihat kerusakan dengan ukuran dan lebar ini, dan sangat dahsyat. Ini adalah bencana nasional,” lanjut dia. Mengutip npr.org, kerusakan parah jelas terjadi di lokasi kejadian.

Buldoser militer harus diturunkan untuk membersihkan jalan agar pemadam kebakaran dan ambulans dapat melinats untuk mencapai daerah yang hancur di pelabuhan.

Presiden Lebanon Michel Aoun telah memerintahkan pasukan bersenjata Libanon untuk melakukan patroli di bagian-bagian ibukota yang terkena dampak. Serta daerah pinggiran kota untuk mengendalikan keamanan, dan untuk membantu upaya pemulihan.

UV

Views: 14