RADARMURIANEWS.COM- Inilah satu-satunya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kudus yang peserta didiknya harus mengenakan seragam layaknya sekolah formal. Penggunaan seragam tersebut sudah diberlakukan sejak PKBM Mandala berdiri.
Kepala PKBM Mandala, Wargono mengatakan penggunaan seragam tersebut bertujuan untuk mengondisikan siswa agar serius saat sekolah. Hal ini terbukti lulusan dari PKBM mandala saat ini banyak yang meneruskan di berbagai perguruan tinggi bergengsi.
“PKBM Mandala juga satu-satunya di Kudus yang pengejarnya semua guru. Banyak yang dari pensiunan guru SMA, sisanya masih guru aktif. Sehingga penerapan seragam ini terbukti membuat siswa serius dalam sekolah dan nilainya bagus-bagus,” katanya, Kamis (24/9/2020)
PKBM Paket C Ganesha ini berdiri pada tahun 2001 dan bertempat di SMA 2 Kudus. Namun semenjak sekolah tersebut mendirikan sekolah unggulan yang bukanya hingga sore, pada 2010 PKBM Mandala akhirnya pindah ke SD 1 Purwosari sampai sekarang.
Meski terkenal disiplin, PKBM ini justru ramai peminat dari berbagai desa yang ada di Kabupaten Kudus. Bahkan sering juga menolak pendaftar. Seperti tahun ini, PKBM Mandala hanya menerima 299 siswa.
“Ini karena demi kenyamanan dalam kegiatan belajar mengajar. Mengingat ruang kelasnya terbatas hanya ada enam. Dan ini sudah full kita buka sembilan kelas enam hari masuk. Berbeda ketika masih di SMA 2 Kudus, kita bisa buka bahkan hingga 12 kelas,” terangnya.
Keunggulan dari PKBM ini ada pada paket C nya yang terkenal dengan mata pelajarannya yang lengkap dengan proses belajar yang maksimal sehingga kualitas lulusan tidak diragukan lagi.
“Pembelajaran sebelum pandemi, jadwalnya untuk hari Senin, Rabu, Jum’at untuk kelas XII. Sedangkan untuk hari Selasa, Kamis, Sabtu untuk kelas X dan XI. Masing-masing kelas sekali pertemuan dua jam. Masuk jam 3.45 WIB – 17.15 WIB,” jelasnya.
Wargono menambahkan, bahwa siswa harus memakai seragam putih abu-abu dan tidak diperkenankan memakai jeans. Selain itu, bagi siswa yang tidak masuk kelas lebih dari satu bulan langsung dikeluarkan dan diberikan surat pindah.
Lembaga yang memiliki pengajar sebanyak 13 orang yang berusia antara 35 – 70 tahun ini banyak lulusannya menjadi orang sukses. Dari pekerja pabrik, PNS, pengusaha hingga pejabat negara.
“Pada tahun ini, lulusan kami yang ijazahnya belum keluar ada yang sudah keterima masuk di IAIN Kudus, UMK, hingga UKSW,” ujarnya.
Sementara itu, selama pandemi PKBM Mandala melakukan pembelajaran online. Baik pembelajaran, pemberian tugas, penilaian tengah semester. Bahkan sebelum memulai belajar dari rumah (BDR) PKBM Mandala melakukan uji coba terlebih dahulu.
“Setelah kita uji coba tidak ada kendala dan para siswa kami bagikan kuota untuk pembelajaran BDR ini. Untuk penilaian tengah semester September ini kami menggunakan google form dengan soal objektif tes, sehingga para siswa selesai mengerjakan, nilainya sudah muncul di android saya,” pungkasnya. (*)
Views: 122
More Stories
Mandor dan Buruh Rokok di Kudus Deklarasi Dukung Hartopo-Mawahib
Bea Cukai Kudus Musnahkan 6 Juta Lebih Batang Rokok Ilegal dan 96 Liter MMEA Senilai Rp 7, 72 Miliar
Pelajar SMP Diperiksa Kandungan Karbon Monoksida, Cegah Merokok