November 24, 2024

Pertumbuhan Ekonomi Jateng Minus 5,94 Persen, Riyono Minta Ganjar Beri Stimulus UMKM

RADARMURIANEWS.COM- Berdasarkan data di Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah, pertumbuhan ekonomi Jateng pada kuartal II/2020 atau April-Juni minus 5,94 persen, lebih buruk dibandingkan nasional yang tercatat 5,32 persen.

Pertumbuhan ekonomi minus ini merupakan dampak pandemi Covid-19. Level tersebut dinilai jauh lebih buruk dibandingkan kuartal II/2019. Pada periode tersebut, pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,52 persen.

Sedangkan pada kuartal I/2020 pertumbuhan ekonomi tercatat masih positif meski hanya 2,5 persen.

Anggota Komisi C DPRD Jawa Tengah, Riyono, menuturkan stimulus untuk para UMKM, petani, dan nelayan agar segera diimplementasikan.

“Pemerintah harus all out menyelamatkan UMKM, petani, dan nelayan jika ingin meredam laju resesi ekonomi. Kalaupun akhirnya terjadi resesi, namun mereka sudah bangkit, saya yakin tidak akan berkepanjangan,” kata dewan dari komisi bidang keuangan ini, Minggu (9/8/2020).

Menurutnya, anggaran pemulihan ekonomi dengan dana stimulus mencapai hampir 1 triliun, hingga awal Agustus ini baru terserap 20 persen saja.

Artinya, anggaran tersebut tidak bisa diandalkan untuk mengerek pertumbuhan ekonomi.

Stimulus yang bisa diberikan, kata dia, yakni memberikan kemudahan bantuan modal atau kredit dari perbankan.

Jika UMKM tersebut dinilai tidak bankable, pemerintah perlu membantu dan membimbing agar menjadi layak.

“Jangan biarkan UMKM, petani dan nelayan terus bertumbangan karena mereka kesulitan mengakses dana stimulus atau modal kerja. Tolong Pak Ganjar fokus dengan memberikan porsi lebih kepada sektor ini, sebagai ujung tombak kebagkitan ekonomi Jateng,” ujarnya.

Wakil rakyat dari Fraksi PKS ini menegaskan pemerintah pusat sudah memberikan asupan dana di bank-bank milik negara atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sebesar Rp 30 triliun.

Harapannya agar Himbara mampu meningkatkan kredit yang dimodali pemerintah menjadi Rp 90 triliun selama tiga bulan. Jateng, kata dia, seharusnya mendapatkan prioritas dari pusat.

Ia pun berpendapat akibat lambatnya realisasi program recovery atau pemulihan ekonomi, membuat banyak UMKM harus berusaha mencari permodalan sendiri.

Beberapa di antaranya bahkan memilih untuk tutup sementara karena tak bisa mengakses pembiayaan murah.

Riyono yang juga tokoh nelayan Jateng ini juga menyayangkan minimnya terobosan pemerintah dalam membangkitkan perekonomian Jateng, padahal pemerintah punya potensi yang dibutuhkan untuk menahan anjloknya perekonomian.

UV

Views: 12