KUDUS, Radarmurianews.com – Saat ini penggunaan mask strap alias kalung masker tengah menjadi tren di kalangan masyarakat, terutama generasi muda karena terlihat lebih keren sama trennya dengan model masker yang dikenakan.
Entah karena latah ikut-ikutan biar terlihat keren atau memang sangat bermanfaat bagi mereka yang hanya memiliki masker earloop atau masker yang dicantolkan di telinga. Terlebih bagi anak kecil yang memang susah memakai masker dalam waktu yang lama.
Beberapa orang tua membelikan mask strap untuk anaknya yang memang dibutuhkan agar masker earloop-nya tidak mudah jatuh atau lupa naruhnya, sehingga jelas ada manfaatnya. Sedangkan orang dewasa ada pula yang berfikiran demikian, namun keinginan tampil beda jauh lebih mendominasi dibandingkan manfaat sebenarnya.
Ternyata, tren mask strap dimata Satgas Penanganan COVID-19 tidak dianjurkan karena berpotensi mengurangi sterilisasi maskernya, kala terlalu sering dilepas dan hanya digantungkan di dada.
“Sesungguhnya bagian masker itu tidak boleh diturunkan ke bawah karena bisa menyentuh bagian dari baju. Sedangkan bagian dalam masker tidak boleh kontak dengan lain-lain kecuali dengan bagian tubuh,” ungkap Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Brigjen TNI (Purn) dr Alexander K Ginting, SpP (K) dalam konferensi pers BNPB yang disiarkan beberapa waktu lalu.
Dengan menggantung masker juga berpotensi bagian dalam masker bersentuhan dengan area luar, seperti leher dan baju yang tentunya menyimpan berbagai material yang tidak diinginkan.
Masker bagian luas sendiri memiliki fungsi menyaring virus, baketeri dan juga kuman agar tidak masuk bersama udara ke saluran pernafasan.
Sedangkan bagian dalam masker bertujuan menghambat droplet yang keluar dari mulut, yang bisa keluar saat berbicara sehingga tidak menularkannya kepada orang lain.
Views: 23
More Stories
Kajian Islami : Malam Lailatul Qadar
Arti Dirgahayu dan Ucapan HUT RI Yang Benar
Penanganan Sampah Plastik Belum Terkelola Dengan Sempurna