Radarmurianews.com – Juru Bicara Pemerintah dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dr. Reisa Broto Asmoro menyarankan agar anggota masyarakat yang sudah punya jadwal terkonfirmasi mempersiapkan diri sebaik mungkin menjelang hari vaksinasi.
“Vaksin dapat menyelamatkan nyawa. Vaksin selama ini telah terbukti dapat melindungi kita dari berbagai penyakit menular. Dan vaksin Covid-19 yang digunakan pada masa darurat Pandemi ini efektif mengurangi resiko infeksi berat dan fatal dari covid-19. Jadi, persiapkan diri sebaik mungkin untuk mendapatkan dampak yang optimal, yakni tercipta kekebalan tubuh semaksimal mungkin,” kata dr. Reisa.
Maka dari itu, Jubir dan Duta AKB dr. Reisa menyarankan “TIGA, SEBELUM TIGA” untuk mereka yang akan vaksinasi Covid-19.
“Praktekkan tiga langkah persiapan, sebelum mendapatkan tiga manfaat vaksinasi,” ujar dr. Reisa.
Pertama, Lakukan Pendaftaran dan Pastikan Apabila Nama Sudah Terdaftar.
Calon penerima vaksin yang merupakan sasaran vaksinasi pada periode ini sudah terdaftar di dalam Sistem Satu Data Vaksinasi yang dikembangkan pemerintah. Pada dasarnya akan mendapat giliran untuk divaksin di fasilitas pelayanan kesehatan. Namun, berkat inisiatif kerjasama yang erat oleh berbagai komponen masyarakat, beberapa pos vaksinasi didirikan di berbagai kota besar dan membuka pendaftaran daring atau kolektif. Silahkan melakukan pendaftaran dengan cara yang tepat sesuai pentunjuk panitia penyelenggara sebelum datang ke tempat vaksinasi.
“Hindari datang langsung tanpa perjanjian karena akan membuka peluang antrian panjang dan kerumunan yang akan merugikan semua pihak,” tegas dr. Reisa, yang tetap menekankan bahwa 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Menjauhi Kerumunan, serta Mencuci Tangan) juga harus diterapkan di pos vaksinasi.
Kedua, Periksa Kesehatan dan Pastikan Kondisi Fit Sebelum divaksinasi.
Bagi calon penerima vaksin baik yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid, ataupun yang selama ini belum mengetahui kondisi kesehatannya seperti apa, disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter untuk dilakukan pemeriksaan fisik dan meminta rekomendasi dokter sebelum menerima vaksin covid-19.
“Pastikan suhu tubuh kita normal, dibawah 37,3 derajat celcius dan tekanan darah dibawah 180 per 110,” ujar dr. Reisa.
“Dan kabar baik lainnya, Ibu menyusui saat ini juga sudah diketahui dapat diberikan vaksinasi,” ujar dr. Reisa. Beberapa ahli bahkan menduga imunitas yang didapat ibu menyusui dapat ditemukan pada bayinya.
Untuk menghindari tekanan darah tinggi pada saat skrining pemeriksaan kesehatan, dr. Reisa menyarankan agar calon penerima vaksin beristirahat atau tidur dengan cukup, menjalani gaya hidup sehat, tidak merokok dan mengkonsumsi alkohol, berolahraga dengan rutin sesuai kapasitas tubuh masing-masing dan jauhi kondisi yang dapat menimbulkan stress berat.
Bagi masyarakat yang masih dalam pengobatan atau terapi, dr. Reisa menganjurkan untuk tetap melanjutkan konsumsi obat-obatan yang disarankan dokter dan tidak perlu dihentikan karena hendak vaksinasi Covid-19.
“Berbahagialah dan bersyukurlah karena negara kita telah memulai program vaksinasi sehingga dapat terlindungi lebih cepat,” terang dr. Reisa, menjelaskan bahwa baru hanya beberapa puluh negara yang memulai vaksinasi dari seluruh 200 lebih negara yang ada di dunia. “Mendapatkan kesempatan divaksin adalah rezeki yang berkah. Ekspresikan rasa senang dan suka cita kita dan tidak perlu cemas saat akan divaksin. Prosesnya cepat dan tidak terasa sakit.”
Dokter Reisa menyarankan agar calon penerima vaksin memakai baju yang lengannya dapat dilipat dengan mudah atau baju berlengan pendek.
“Oh ya, boleh loh pasang foto selfie atau pose kita senang setelah divaksin. Sebarkan kabar gembira itu bagus, namun sertifikat vaksinasi tidak perlu di-posting ya. Cukup untuk arsip data kesehatan kita saja,” ucap dr. Reisa, mengingatkan bahwa di dalam sertifikat itu ada QR Code yang menyimpan data pribadi.
Ketiga, Pelajari Rangkaian Proses Vaksinasi
Petunjuk teknis vaksinasi covid-19 menyatakan bahwa setiap pos vaksinasi setidaknya memiliki satu rangkaian proses dengan empat meja. Meja No.1 adalah registrasi atau verifikasi pendaftaran, Meja 2 adalah penyaringan dengan anamnesa dan pemeriksaan kesehatan, Meja 3 adalah tempat dilakukannya vaksinasi, dan Meja 4 adalah meja registrasi setelah penyuntikan yang disertai adanya ruang tunggu untuk dilakukannya masa observasi minimal 30 menit.
“Keempat meja ini melambangkan proses yang komprehensif. Oleh karena itu tidak bisa saling dipsahkan. Ikuti semuanya dengan persiapan yang baik dan patuhi saran petugas,” ujar dr. Reisa.
Selama menunggu, pelajari semua tentang dampak ringan yang umum terjadi pascavaksinasi. Kemudian setelah menerima surat bukti sudah divaksinasi, buat agenda di kalender untuk kembali mendapatkan dosis kedua.
“Dan tetaplah beraktivitas seperti biasa. Vaksinasi seharusnya membuat makin produktif, bukan sebaliknya,” katanya.
Sekali lagi, Dr. Reisa mengingatkan bahwa vaksin telah terbukti menjadi penyelamat manusia dari berbagai macam jenis penyakit menular, bahkan dapat menghilangkan beberapa penyakit. Beberapa contoh penyakit yang tidak ada lagi di Indonesia karena kesuksesan vaksinasi adalah polio dan cacar varicella.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, dr. Reisa menggarisbawahi bahwa ketiga persiapan diatas dapat membuka peluang penerima vaksin menikmati tiga dampak positif vaksin.
Pertama, kekebalan tubuh penerima vaksin akan terbangun sehingga siap menghadapi serangan Covid-19 apabila sampai terpapar. Namun dr. Reisa mengingatkan bahwa pertahanan melawan covid-19 bukan hanya vaksin, namun pencegahan lain seperti 3 M dan patuh protokol kesehatan tetap harus disiplin sebagai bentuk adaptasi kebiasaan baru.
“Jangan lengah. Kita sudah melewati bulan ke-12 pandemi. Pastikan saat ini kita sudah terbiasa menjalani pola hidup baru— yakni adaptasi kebiasaan baru dengan pola hidup yang bersih dan sehat, pola hidup produktif yang aman covid-19,” lanjutnya.
Kedua, beban tenaga medis akan turun dan ketersediaan tempat tidur di rumah sakit akan meningkat drastis.
Ketiga, upaya memutus pandemi bersama-sama akan semakin terasa.
“Pastikan kita siap divaksin saat giliran kita tiba. Dan ingat, vaksin yang terbaik adalah yang tersedia saat ini. Yang penting bukan merk vaksin, tapi manfaatnya yang utama. Yuk gotong-royong, sukseskan vaksinasi covid-19. Lindungi diri, lindung negeri,” katanya.
Views: 33
More Stories
Dinkes Kudus Kampanye kan Makan Bergizi Bagi Pelajar di MAN 1 Kudus
PP No. 28 Tahun 2024 , Dilarang Menjual Produk Tembakau Dalam Radius 200 Meter dari Satuan Pendidikan dan Tempat Bermain Anak
Siapkan Anggaran 4 Miliar, DKK Kudus Lakukan Perbaikan Beberapa Puskesmas dan Pustu