September 15, 2025

Ratusan Mahasiswa Nyalakan Seribu Lilin dan Tabur Bunga di Depan Mapolres Kudus, Do’akan Affan

Kudus, radarmurianews.com – Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi mahasiswa Kudus melakukan aksi seribu lilin dan salat gaib di depan Mapolres Kudus, Jumat (29/8/2025) mendoakan almarhum Affan yang telah gugur.  Mereka berasal dari kampus yang berbeda, mulai dari Universitas Muria Kudus (UMK), Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU), UIN Kudus, termasuk mereka yang tergabung dalam PMII, HMI, GMNI.

Aksi ini dipicu adanya peristiwa kendaraan taktis (Rantis) Brimob Polda Metro Jaya yang melindas seorang ojek online (Ojol) bernama Affan Kurniawan (21) hingga menyebabkan korban meninggal dunia di Jakarta pada Kamis, 28 Agustus 2025 malam.

Hilangnya nyawa ini menyulut kemarahan banyak elemen masyarakat, tidak terkecuali para mahasiswa yang ada di Kabupaten Kudus.

Sejak pukul 19.00 WIB, para demonstran sudah berkumpul di depan Mapolres Kudus dengan membawa lilin dan selembaran. Mereka turut menempelkan tulisan-tulisan sebagai bentuk keresahan dan ketidakpercayaan publik terhadap aparat kepolisian.

Selembaran bertuliskan kecaman kepada Polisi turut ditempelkan di area pagar depan Mapolres Kudus.

Sejumlah orator turut berganti menyampaikan aspirasinya dan menuntut keadilan terhadap para demonstran dan masyarakat.

Massa aksi juga menuntut agar Polres Kudus dan Pemkab Kudus menghapuskan segala bentuk kekerasan dan sikap anarkis yang dilakukan aparat.

Koordinator aksi Abdullah In’am mengatakan, aksi ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan keresahaan atas sikap aparat kepolisian yang semakin anarkis.

“Meninggalnya Affan Kurniawan merupakan salah satu bentuk kekejaman polisi dan kami menuntut keadilan untuk para demonstran,” ujar In’am ditemui usai aksi.

Lebih lanjut ia meminta agar aparat kepolisian di Polres Kudus menegakkan keadilan dan menciptakan situasi Kudus yang damai tanpa kekerasan dari aparat.

Aksi tabur bunga dan menyalakan seribu lilin, kata In’am, ditujukan pada Polres Kudus sebagai bentuk ketidakpercayaan masyarakat terhadap polisi.

“Penyebab saudara kita meninggal juga karena polisi, kami berharap Pemkab Kudus tidak bungkam dan menjaga kondusifitas yang ada di Kudus,” ujarnya.

Menanggapi aksi damai yang dilakukan, Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo menyatakan, Polres Kudus berkomitmen untuk mengedepankan kondusifitas dan memastikan tidak ada aparat di Polres Kudus yang berlaku anarkis.

“Kami sampaikan bela sungkawa terhadap driver yang meninggal, kami pastikan akan kawal aksi di Kudus supaya berjalan lancar dan kondusif,” ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris mengapresiasi atas aksi yang digelar berjalan lancar. Dia berharap Kudus tetap dalam keadaan keadaan damai dan tidak terjadi suatu hal yang anarkis.

“Aktivis telah menyalurkan aspirasinya di Mapolres, tindakan tegas dari pemerintah yang bersalah akan ditindak sesuai hukum,” ujar Sam’ani.

Views: 32