Juni 27, 2025

817 Anak Usia Dini di Kudus Kelilingi Replika Ka’bah di Alun-alun

Pelatihan manasik haji.

Sejumlah siswa mengikuti pelatihan manasik haji dengan mengelilingi replika Ka'bah di Alun-alun Kudus.

RadarMurianews.com, KUDUS – Pelatihan manasik haji selama ini diikuti calon haji yang hendak ke Makkah, namun di Kabupaten Kudus terdapat 817 anak usia dini yang mengikuti pelatihan manasik haji sebagai bekal ketika dewasa kelak sudah paham tentang tata cara ibadah haji.

Saking banyaknya peserta yang mengikuti pelatihan manasik haji dengan mengelilingi replika Ka’bah yang dibangun di tengah Alun-alun Kudus, terkadang banyak peserta yang asik sendiri sehingga tertinggal dengan teman satu kelompoknya atau kloter.

Cakrawala, siswa dari TK Islam Terpadu Umar Bin Khathab Kudus mengakui senang dan berharap setelah hari ini (24/5/2025) mengikuti pelatihan manasik haji di Alun-alun Kudus, kelak bisa beneran menjalankan ibadah haji di Makkah.

“Bu besok kita ke Makkah beneran ya,” celetuknya terhadap guru yang mendampingi pelatihan manasik ketika mengelilingi ka’bah replika.

Kepala TK IT Umar Bin Khathab Eti Nidiawati mengakui salah satu tujuan pelatihan manasik haji ini memang untuk menumbuhkan motivasi terhadap anak didik melakukan ibadah haji kelak ketika dewasa.

“Harapannya saat menunaikan ibadah haji nantinya, mereka lebih paham karena sudah pernah diperkenalkan manasik haji sehingga mengetahui tata caranya,” ujarnya.

Tujuan lainnya, tentu untuk mensosialisasikan pengajaran rukun Islam kelima kepada anak didik sejak dini, maupun masyarakat luas.

“Kami juga ingin memperkenalkan eksistensi TKIT Umar Bin Khathab kepada masyarakat Kudus,” ungkap Eti Nidiawati yang juga penanggung jawab pelatihan manasik haji.

Ia juga berharap pelatihan manasik haji ini bisa memperkuat karakter anak dengan mengenalkan rukun ritual haji yang merupakan Rukun Islam kelima kepada anak didik sejak dini.

Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Kudus Arini Budi Utami juga mengapresiasi digelarnya pelatihan manasik haji karena selain mengenalkan rukun Islam kelima kepada anak didik sejak dini, juga untuk memperkuat pendidikan karakter anak.

Karena anak, katanya, dilatih disiplin, sabar, dan kemandirian karena tidak didampingi oleh orang tuanya, melainkan dipercayakan kepada guru pendamping.

“Melalui manasik haji, anak juga dilatih saling menghargai dan berempati antar peserta pelatihan,” ujarnya.

Meskipun hanya latihan, siswa tetap memakai pakaian ihram seperti halnya pelaksanaan ibadah haji di Makkah. Peserta juga didampingi guru dari sekolahnya masing-masing guna kelancaran pelatihan.

Pelatihan manasik haji tersebut diawali dari padang arafah untuk melaksanakan wukuf. Kemudian, para siswa diajak melempar jumrah, tawaf mengelilingi ka’bah, sa’i atau berlari-lari kecil antara Bukit Safa dan Marwah serta mencukur rambut layaknya haji sebenarnya.

Views: 60