RADARMURIANEWS.COM- Nasi telah menjadi bubur begitulah ungkapan yang saat ini mewakili kondisi yang tengah dialami di tubuh Askab PSSI Kudus, KONI Kudus dan Manajemen Persiku Kudus 2020. Manajer Persiku yang dipilih oleh Tim Pansel yang didalamnya ada perwakilan dari KONI Kudus dan Askab PSSI Kudus kini justru saling ribut dan silang pendapat terkait proses kucuran anggaran untuk Persiku yang kini tengah mematangkan tim jelang kick off Liga 3 Jateng.
Perdebatan tersebut terungkap dalam press conference yang digelar Askab PSSI Kudus di kantor KONI Kudus, Jum’at (11/9). Dalam kesempatan tersebut, ternyata persoalan pencairan anggaran dari Askab PSSI ke manajemen Persiku masih menjadi ganjalan antara kedua pihak.
Dalam jumpa pers tersebut Askab PSSI Kudus melalui sekretaris umum Syafiq Arrosyid mengungkapkan, bahwa Askab PSSI sudah jauh hari mencairkan anggaran awal sebesar Rp 400 juta kepada manajemen Persiku untuk persiapan pembentukan tim dan seleksi. Namun, saat ini manajemen Persiku kembali mengajukan pencairan dana lagi.
“Atas hal tersebut, Askab bersama KONI siap mencairkan dana tambahan lagi asalkan manajemen melaporkan penggunaan dana Rp 400 juta yang cair sebelumnya, dan mengajukan RAB untuk pencairan tahap berikutnya,”ungkap Syafiq dalam penjelasannya.
Syafiq lebih lanjut menjelaskan bahwa pihak Askab tidak bermaksud menghalang-halangi pencairan dana tahap berikutnya. Namun, pihak Askab ingin lebih sistematis dan terukur dalam proses penggelontoran dana anggaran untuk tim yang berjuluk Macan Muria tersebut agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang nantinya malah bisa merugikan tim Persiku dalam perjalanannya mengarungi kompetisi Liga 3 Jateng.
Terlebih lagi dalam masa pandemi saat ini belum jelasnya kapan dimulainya pelaksanaan kompetisi Liga 3 Jateng, karena beberapa daerah di Jawa Tengah masih pada status zona merah dan hitam maka dari itu pihak Asprov PSSI Jateng masih belum jelas kapan merilis surat edaran tentang mulainya kompetisi dan regulasi sistem kompetisi yang terbaru.
“Memang ada info jika 1 November kick off, namun format protokol kesehatan untuk liga 1 dan 2 saja belum ditentukan ditentukan. Jadi, kami juga minta manajemen untuk tidak tergesa-gesa dalam menggunakan anggaran yang ada,” jelas Syafiq.
Sementara, pernyataan Askab tersebut langsung mendapat bantahan dari Manajer Persiku Sunarto yang juga hadir dalam kesempatan tersebut. Sunarto bersikeras agar Askab segera mencairkan tambahan anggaran untuk Persiku termin kedua yang diajukan sebesar Rp 600 juta dikarenakan dana yang telah cair pada termin pertama sebesar Rp 400 juta sudah tersisa Rp 50 juta untuk kegiatan seleksi tim dan persiapan awal.
“Saat ini tersisa Rp 50 juta. Jadi, manajemen sangat membutuhkan tambahan anggaran lagi, apalagi tim sudah mulai terbentuk ,”ujarnya.
Terkait syarat yang diminta Askab berupa laporan penggunaan anggaran pada termin pertama dan RAB untuk termin kedua, Sunarto menyanggupinya asalkan Askab juga transparan terhadap persoalan anggaran untuk Persiku.
“Kami juga meminta jaminan dari Askab soal alokasi dana untuk Persiku. Askab harus transparan soal ketersediaan dana,” ucap Sunarto.
Sebab, kata Sunarto, apabila melihat komposisi anggaran, Askab PSSI Kudus mendapatkan jatah anggaran dari KONI sebesar Rp 2,5 miliar. Dari jumlah tersebut, sebesar Rp 2 miliar diantaranya akan dikucurkan untuk Persiku dengan perincian Rp 1,7 miliar untuk tim senior dan Rp 300 juta untuk junior.
“Saya tahu KONI sudah dua kali mengucurkan anggaran untuk Askab PSSI sebanyak Rp 1,5 miliar dan Rp 500 juta. Jadi totalnya Rp 2 miliar. Tapi yang dicairkan untuk Persiku baru Rp 400 juta,”tandasnya.
Meski berdebat cukup lama di hadapan awak media, namun tidak ada titik temu antara manajemen Persiku Kudus dan Askab PSSI Kudus. Bahkan, Sunarto mengancam akan mengembalikan Persiku ke publik jika anggaran untuk timnya tak segera dikucurkan.
“Bagaimanapun juga, manajemen harus menyampaikan ini ke publik karena Persiku milik warga Kudus. Kami dari manajemen juga harus mempertanggungjawabkan rencana anggaran sebesar Rp 1,7 miliar yang akan dikucurkan untuk Persiku,”tandasnya.
UV
Views: 14
More Stories
Bea Cukai Kudus Musnahkan 6 Juta Lebih Batang Rokok Ilegal dan 96 Liter MMEA Senilai Rp 7, 72 Miliar
Pelajar SMP Diperiksa Kandungan Karbon Monoksida, Cegah Merokok
Tim Relawan Saman’ani-Bellinda Pastikan Tetap Solid